PERSAHABATAN YANG PENUH DENGAN
IMPIAN
Sebuah
Resensi dari buku novel yang berjudul My
Friends, My Dreams
SINOPSIS
MY FRIENDS, MY DREAMS
Marcella
dan Joy adalah 2 anak dari banyak anak yang melakukan pelanggaran berat pada
saat MOS. Mereka berdua saling berkenalan pada saat upacara sedang berjalan.
Marcella dihukum karena dia menggunakan sepatu berwarna pink, sedangkan Joy
dihukum karena dia telat setengah jam dari waktu yang telah di tetapkan oleh
sekolah. Seluruh anak yang mengikuti MOS mendapat tugas pertama dari kakak OSIS
yaitu harus membentuk kelompok berdasarkan petunjuk yang telah diberikan oleh
kakak OSIS. Pada saat mencari teman kelompok dari petunjuk yang telah diberikan,
Marcella dan Joy bertemu lagi, malahan mereka berdua menjadi satu kelompok.
Lalu Joy cerita masalah orang tuanya yang mau bercerai yang membuat hati
Marcella menjadi sedikit luluh, dan pada akhirnya mereka berdua saling
berkenalan. Malamnya Marcella ngirim email ke teman-temannya yang ada di
Jakarta. Marcella menceritakan semua hal yang terjadi pada dirinya seharian
itu.
Perkenalan
Marcella dengan Wening berawal saat Marcella menanyakan kepada Wening “Elo suka
basket?”. Wening menjawab “iya”, padahal Wening tidak bisa bermain basket, dia
terpaksa berbohong karena dia ingin tampil keren di depan teman-temannya. Kalau
dia bilang hobi membaca dan menulis puisi, semua orang juga bisa, enggak keren
dong jadinya. Di saat itulah Marcella dan Wening saling berkenalan, dan di saat
itu juga Joy ikut menyusul Marcella untuk berkenalan dengan Wening. Kejadian
itu adalah awal dari persahabatan mereka bertiga. Setelah mereka saling
bersahabat, mereka menjadi saling mensupport satu sama lainnya, termasuk dalam
meraih mimpi yang mereka inginkan. Impian Joy adalah punya pacar ketika dia
berumur 15 tahun. Impian Marcella adalah mendirikan band sekolah. Sedangkan
Impian Wening adalah ingin populer.
Mereka
bersama-sama melakukan hal-hal khas ABG yang menyenangkan, yakni mengecat kuku,
bikin pajamas party, dan ikut klub. Tetapi itu semua musnah ketika ada masalah
diantara mereka bertiga. Saat Wening terserang sesak nafas di lapangan basket,
dia ketahuan bohong kalau sebenarnya dia tidak bisa main basket. Saat Marcella
membuat rambut Wening seperti kesetrum listrik. Saat cowok yang disukai Joy
malah menyukai Marcella. Semua masalah itu membuat persahabatan mereka musnah.
Tetapi
pada akhirnya mereka mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan itu salah,
sehingga mereka saling meminta maaf satu sama lain dan akhirnya mereka kembali
menjalin persahabatan. Keinginan Marcella untuk mendirikan band sekolah
akhirnya di setujui oleh kepala sekolah walaupun itu masih belum pasti. Joy
mengakui bahwa impiannya itu telah gagal dan dia memutuskan untuk memperpanjang
batas waktu untuk mempunyai pacar. Sedangkan Wening mengakui bahwa impiannya
itu salah, dia hanya ingin berubah bukan populer dan menurutnya dia sudah
sedikit berhasil. Menurut mereka, semua impian mereka itu butuh waktu, apalagi
mereka masih begitu muda. Masih banyak waktu dan banyak hal lain yang perlu di
kerjakan.
RESENSI
PERSAHABATAN YANG PENUH DENGAN IMPIAN
Judul Buku
: My Friends, My Dreams
Penulis : Ken Terate
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Pertama, Maret 2005
Jumlah halaman
: 240 halaman
Buku ini sangat seru dan menarik untuk
dibaca. Pembaca diajak untuk mengerti arti persahabatan yang sesungguhnya. Cerita
ini di pandu oleh 3 sahabat yakni Marcella, Joy, dan Wening. Buku ini menceritakan 3 sahabat dengan impiannya
masing-masing dan mereka saling membantu dalam mengejar impiannya. Setelah
mereka menjalani persahabatan kira-kira selama satu semester ada masalah yang
membuat persahabatan mereka musnah, yakni saat Wening terserang sesak napas di
lapangan basket dan ketahuan berbohong, saat Marcella bikin rambut Wening
seperti kesetrum listrik, dan saat cowok yang ditaksir Joy justru naksir
Marcella. Buku ini benar-benar seru, menarik banget dan bisa bikin kita gigit
jari saat membacanya. Apalagi dengan tema buku itu yang sudah tidak asing lagi,
yakni Sahabat dan Mimpi.
Melalui novel ini kita diajak untuk
bertanya, “Mampukah mereka mempertahankan persahabatannya, apakah mereka dapat
menggapai impiannya masing-masing, dan apakah ada hubungannya antara sahabat
dan impian???” Pertanyaan ini ditunjukkan kepada para pembaca.
Pada bab pertama, kita diperkenalkan
dengan sifat para tokoh serta awal terjalinnya persahabatan antara Marcella,
Joy, dan Wening. Pada bab selanjutnya menceritakan hari-hari yang dilewati
ketiga sahabat itu dan konflik-konflik yang terjadi antara mereka bertiga. Pada
akhir cerita ketiga sahabat itu saling bersahabatan kembali setelah mereka
menyelesaikan segala konflik yang terjadi di antara mereka bertiga.
Buku setebal 240 halaman ini mengangkat
pesan bahwa persahabatan itu sangat penting, maka dari itu jangan sia-siakan
sahabat yang ada di dekatmu karena sahabat adalah segalanya. Buku ini sangat ringan
untuk dijadikan bacaan di waktu senggang. Bahasa yang digunakan adalah bahasa
sehari-hari yang sudah biasa diucapkan. Cover novel ini sangat menarik,
sehingga dengan melihat saja ada rasa untuk segera membacanya. Namun, judulnya
kurang menarik, sehingga jika tidak ada cover yang mendukung judul maka orang
akan berfikir terlebih dahulu untuk membacanya. Terlepas dari kekurangannya,
buku ini patut dibaca oleh berbagai kalangan, karena tema buku ini yang semua
orang pasti sudah tidak asing lagi,yakni Sahabat. Buku ini juga dapat menjadi
referensi pengetahuan bagi siswa, mahasiswa, atau pelajar pada umumnya.
Sekian hasil Resensi dari Saya,
semoga anda mau membacanya.
Terima Kasih☺
trims sangat bermanfaat
BalasHapus