Senin, 24 Februari 2014

Resensi Novel "My Friends, My Dreams"


PERSAHABATAN YANG PENUH DENGAN IMPIAN
Sebuah Resensi dari buku novel yang berjudul My Friends, My Dreams


SINOPSIS
MY FRIENDS, MY DREAMS

Marcella dan Joy adalah 2 anak dari banyak anak yang melakukan pelanggaran berat pada saat MOS. Mereka berdua saling berkenalan pada saat upacara sedang berjalan. Marcella dihukum karena dia menggunakan sepatu berwarna pink, sedangkan Joy dihukum karena dia telat setengah jam dari waktu yang telah di tetapkan oleh sekolah. Seluruh anak yang mengikuti MOS mendapat tugas pertama dari kakak OSIS yaitu harus membentuk kelompok berdasarkan petunjuk yang telah diberikan oleh kakak OSIS. Pada saat mencari teman kelompok dari petunjuk yang telah diberikan, Marcella dan Joy bertemu lagi, malahan mereka berdua menjadi satu kelompok. Lalu Joy cerita masalah orang tuanya yang mau bercerai yang membuat hati Marcella menjadi sedikit luluh, dan pada akhirnya mereka berdua saling berkenalan. Malamnya Marcella ngirim email ke teman-temannya yang ada di Jakarta. Marcella menceritakan semua hal yang terjadi pada dirinya seharian itu.
Perkenalan Marcella dengan Wening berawal saat Marcella menanyakan kepada Wening “Elo suka basket?”. Wening menjawab “iya”, padahal Wening tidak bisa bermain basket, dia terpaksa berbohong karena dia ingin tampil keren di depan teman-temannya. Kalau dia bilang hobi membaca dan menulis puisi, semua orang juga bisa, enggak keren dong jadinya. Di saat itulah Marcella dan Wening saling berkenalan, dan di saat itu juga Joy ikut menyusul Marcella untuk berkenalan dengan Wening. Kejadian itu adalah awal dari persahabatan mereka bertiga. Setelah mereka saling bersahabat, mereka menjadi saling mensupport satu sama lainnya, termasuk dalam meraih mimpi yang mereka inginkan. Impian Joy adalah punya pacar ketika dia berumur 15 tahun. Impian Marcella adalah mendirikan band sekolah. Sedangkan Impian Wening adalah ingin populer.
Mereka bersama-sama melakukan hal-hal khas ABG yang menyenangkan, yakni mengecat kuku, bikin pajamas party, dan ikut klub. Tetapi itu semua musnah ketika ada masalah diantara mereka bertiga. Saat Wening terserang sesak nafas di lapangan basket, dia ketahuan bohong kalau sebenarnya dia tidak bisa main basket. Saat Marcella membuat rambut Wening seperti kesetrum listrik. Saat cowok yang disukai Joy malah menyukai Marcella. Semua masalah itu membuat persahabatan mereka musnah.
Tetapi pada akhirnya mereka mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan itu salah, sehingga mereka saling meminta maaf satu sama lain dan akhirnya mereka kembali menjalin persahabatan. Keinginan Marcella untuk mendirikan band sekolah akhirnya di setujui oleh kepala sekolah walaupun itu masih belum pasti. Joy mengakui bahwa impiannya itu telah gagal dan dia memutuskan untuk memperpanjang batas waktu untuk mempunyai pacar. Sedangkan Wening mengakui bahwa impiannya itu salah, dia hanya ingin berubah bukan populer dan menurutnya dia sudah sedikit berhasil. Menurut mereka, semua impian mereka itu butuh waktu, apalagi mereka masih begitu muda. Masih banyak waktu dan banyak hal lain yang perlu di kerjakan.



 RESENSI
PERSAHABATAN YANG PENUH DENGAN IMPIAN

Judul Buku            : My Friends, My Dreams
Penulis                   : Ken Terate
Penerbit                 : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan                 : Pertama, Maret 2005
Jumlah halaman    : 240 halaman
Buku ini sangat seru dan menarik untuk dibaca. Pembaca diajak untuk mengerti arti persahabatan yang sesungguhnya. Cerita ini di pandu oleh 3 sahabat yakni Marcella, Joy, dan Wening.  Buku ini menceritakan 3 sahabat dengan impiannya masing-masing dan mereka saling membantu dalam mengejar impiannya. Setelah mereka menjalani persahabatan kira-kira selama satu semester ada masalah yang membuat persahabatan mereka musnah, yakni saat Wening terserang sesak napas di lapangan basket dan ketahuan berbohong, saat Marcella bikin rambut Wening seperti kesetrum listrik, dan saat cowok yang ditaksir Joy justru naksir Marcella. Buku ini benar-benar seru, menarik banget dan bisa bikin kita gigit jari saat membacanya. Apalagi dengan tema buku itu yang sudah tidak asing lagi, yakni Sahabat dan Mimpi.
Melalui novel ini kita diajak untuk bertanya, “Mampukah mereka mempertahankan persahabatannya, apakah mereka dapat menggapai impiannya masing-masing, dan apakah ada hubungannya antara sahabat dan impian???” Pertanyaan ini ditunjukkan kepada para pembaca.
Pada bab pertama, kita diperkenalkan dengan sifat para tokoh serta awal terjalinnya persahabatan antara Marcella, Joy, dan Wening. Pada bab selanjutnya menceritakan hari-hari yang dilewati ketiga sahabat itu dan konflik-konflik yang terjadi antara mereka bertiga. Pada akhir cerita ketiga sahabat itu saling bersahabatan kembali setelah mereka menyelesaikan segala konflik yang terjadi di antara mereka bertiga.
Buku setebal 240 halaman ini mengangkat pesan bahwa persahabatan itu sangat penting, maka dari itu jangan sia-siakan sahabat yang ada di dekatmu karena sahabat adalah segalanya. Buku ini sangat ringan untuk dijadikan bacaan di waktu senggang. Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari yang sudah biasa diucapkan. Cover novel ini sangat menarik, sehingga dengan melihat saja ada rasa untuk segera membacanya. Namun, judulnya kurang menarik, sehingga jika tidak ada cover yang mendukung judul maka orang akan berfikir terlebih dahulu untuk membacanya. Terlepas dari kekurangannya, buku ini patut dibaca oleh berbagai kalangan, karena tema buku ini yang semua orang pasti sudah tidak asing lagi,yakni Sahabat. Buku ini juga dapat menjadi referensi pengetahuan bagi siswa, mahasiswa, atau pelajar pada umumnya.



Sekian hasil Resensi dari Saya, semoga anda mau membacanya.
Terima Kasih

1 komentar: